Suku Batak
Nilai Kehidupan (Ruhut-ruhut Ni Parngoluon)Pantun marpangkuling bangko
ni anak na bisuk. Donda marpangalaho bangkoni boru na uli.(pantun
hangoluan tois hamagoan).Cara Berpikir (Paningaon)Raja di jolo sipatudu dalan
hangoluan. (didepan kita sebagai panutan)Raja di tonga pangahut pangatua,
pangimpal, pangimbalo (ditengah kita sebagaipemersatu).Raja di pudi siapul
natangis sielek na mardandi. (dibelakang kita sebagai penopang orangyang jatuh) .Cara Bekerja (Parulan)Mangula
sibahen namangan (mengerjakan apa yang mau dimakan)Maragat bahen siinumon
(menampung apa yang mau diminum)Logika (Ruhut, Raska, Risa)Aut so ugari boru
Napitupulu na tumubuhon au, dang martulang au tu Napitupulu (jikamasih
satu keturunan/marga, maka kita akan lebih menghormatinya)Etika
(Paradaton)Tinintip sanggar bahen huru-huruanNisungkun marga asa binoto
partuturonEstetika (panimbangion)Hatian sora monggal ninggala sibola tali
Suku-suku Batak
Suku Batak terdiri dari beberapa sub suku yang berdiam di
wilayah Sumatera Utara, KotaSubulussalam, Aceh Singkil dan Aceh Tenggara. Sub
suku Batak adalah: Suku Alas, SukuKluet,Suku Karo , Suku Toba , Suku
Pakpak , Suku Dairi , Suku Simalungun , Suku Angkola ,Suku
Mandailing.
Wilayah Bermukim
Dalam tata pemerintahan Republik Indonesia yangmengikuti tata pemerintahan
Kolonial Belanda, setiap subsuku berdiam dalam satu kedemangan yang
kemudiandirubah menjadi Kabupaten setelah Indonesia merdeka.
Sub suku Batak Toba
berdiam di KabupatenTapanuli Utara yang wilayahnya meliputi
Ajibata(berbatasan dengan Parapat), Pulau Samosir, Pakkat, sertaSarulla. Empat tahun terakhir ini, Kabupaten TapanuliUtara
sendiri telah dimekarkan menjadi beberapa
Kabupaten yakni Kabupaten Tapanuli Utara (ibukota Tarutung), Kabupaten Toba
Samosir(ibukota Balige), Kabupaten Samosir (ibukota Pangururan), Kabupaten Humbang (ibukotaSiborong-borong),
Kabupaten Humbang Hasundutan (ibukota Dolok Sanggul).
Sub suku Batak Karo
mayoritas berdiam di Kabupaten Karo dengan ibukota Kabanjahe,namun sebagian
juga tersebar di Kabupaten Langkat dan Deli Serdang. Mereka yang bermukim
diwilayah Kabupaten Karo kerap disebut sebagai Karo Gunung, sementara yang di
Kab. Langkatdan Deli Serdang kerap disebut dengan Karo Langkat.
Sub suku Batak Alas
bermukim di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, ProvinsiNanggroe Aceh
Darussalam. Populasi mereka meningkat paska Perang Aceh dimana pada
masaperlawanan terhadap kekuasaan kolonial Belanda, suku Batak Toba
selalu mengirimkan balabantuan. Setelah perang usai, mereka banyak yang
bermukim di wilayah Aceh Tenggara.
Sub suku Batak Pakpak
terdiri atas 5 sub Pakpak yaitu Pakpak Kelasen, Pakpak Simsim,Pakpak Boang,
Pakpak Pegagan, bermukim di wilayah Kabupaten Dairi yang kemudiandimekarkan
pada tahun 2004 menjadi dua kabupaten yakni: Kabupaten Dairi
(ibukotaSidikalang)dan Kabupaten Pakpak Bharat (ibukota Salak).
Suku Batak Pakpak juga berdomisilidi wilayah Parlilitan yang masuk
wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan wilayahManduamas yang merupakan bagian
dari Kabupaten Tapanuli Tengah.Suku Pakpak yang tinggaldiwalayah tersebut
menamakan diri sebagai Pakpak Kelasan. Dalam jumlah yang sedikit, sukuPakpak
juga bermukim di wilayah Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
Sub suku Batak Simalungun
mayoritas bermukim di wilayah Kabupaten Simalungun(ibukota Pematang
Siantar) namun dalam jumlah yang lebih kecil juga bermukim di kabupatenSerdang
Bedagai dan Kabupaten Asahan.
Sub suku Batak Mandailing dan Angkola
bermukim di wilayah Kabupaten TapanuliSelatan (ibukota Padang Sidempuan)
dan Kabupaten Mandailing Natal (sering disingkat denganMadina dengan ibukota
Penyabungan). Kabupaten ini berdiri sejak tahun 1999 setelah dimekarkandari
Kabupaten Tapsel. Sementara itu, Kabupaten Tapanuli Tengah (ibukota Sibolga)
sejak dulutidak didominasi oleh salah satu sub suku batak. Populasi Batak Toba
cukup banyak ditemui didaerah ini, demikian juga dengan Batak Angkola dan Mandailing.
Dalam jumlah yang kecil,Batak Pakpak juga bermukim di
daerah ini khususnya Kota Barus. Hal ini dimungkinkan karenaTapanuli
Tengah terletak di tepi Samudera Hindia yang menjadikannya sebagai pintu
masuk dankeluar untuk melakukan hubungan dagang dengan dunia
internasional. Salah satu kota terkenalyang menjadi bandar internasional yang
mencapai kegemilangannya sekitar abad 5 SM-7 SMadalah Kota Barus.
Falsafah Batak
Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat
Dalihan Na Tolu
yakni Somba Marhula-hula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri) Elek
Marboru (ramah pada keluarga saudaraperempuan) dan Manat Mardongan
Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupansehari-hari, falsafah ini
dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial
danbermasyarakat di lingkungan orang Batak.
Batak Pada era modern
Sejarah Batak modern dipengaruhi oleh dua agama samawi yakni Islam dan
Kristen. Islammakin kuat pengaruhnya pada saat Perang Padri, melalui aktivitas
dakwah yang dilakukan parada'i dari dari negeri Minang. Perluasan penyebaran
agama islam juga pernah memasuki hingga kedaerah Tapanuli Utara dibawah
pimpinan Tuanku Rao dari Sumatera Barat, namun tidak begituberhasil. Islam
lebih berkembang di kalangan Batak Mandailing dan sebagian Batak Angkola.Agama
Kristen baru berpengaruh di kalangan Batak Angkola dan Toba setelah beberapa
kali misiKristen yang dikirimkan mengalami kegagalan. Misionaris yang paling
berhasil adalah I.L.Nommensen yang melanjutkan tugas pendahulunya menyebarkan
agama Kristen di wilayahTapanuli. Ketika itu, masyarakat Batak yang berada di
sekitarTapanuli, khususnya Tarutung,diberi pengajaran baca tulis, keahlian
bertukang untuk kaum pria dan keahlian menjahit sertaurusan rumah tangga bagi
kaum ibu. Pelatihan dan pengajaran ini kemudian berkembang hinggaakhirnya
berdiri sekolah dasar dan sekolah keahlian di beberapa wilayah di Tapanuli.
Nommensendan penyebar agama lainnya juga berperan besar dalam pembangunan dua
rumah sakit yang adasaat ini, RS Umum Tarutung dan RS HKBP Balige,
yang sudah ada jauh sebelum Indonesiamerdeka. Sementara itu,
perkembangan pendidikan formal juga terus berlanjut hingga dibukanyasebuah perguruan
tinggi bernama Universitas HKBP I.L. Nommensen (UHN) tahun 1954.Universitas
ini menjadi universitas swasta pertama yang ada di Sumatra Utara dan awalnya
hanyaterdiri dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Theologia.
Komentar
Posting Komentar